Peluang Kejadian Majemuk
PELUANG KEJADIAN
MAJEMUK.
Peluang kejadian majemuk merupakan Peluang
serentetan kejadian yang berbeda akan tetapi diminta terjadi dalam waktu yang
bersamaan.
a. Kejadian
saling Lepas/Asing.
Kejadian A dan B disebut saling lepas (saling
asing) jika A dan B tidak dapat terjadi bersama-sama. Dengan kata lain, dua
kejadian A dan B saling lepas jika A dan B tidak mempunyai titik sampel
persekutuan, sehingga A n B = 0 maka P(A n B) = 0
Jika A dan B dua kejadian yang saling lepas
maka:
P(A n B) = P(A) +
P(B)
Contoh :
Pada percobaan melemparkan dua buah dadu.
Tentukan peluang muncul mata dadu berjumlah 6 atau berjumlah 10.
Penyelesaian:
n(S) = 36
A adalah kejadian munculnya 6
A = {(1 , 5) ; (2 , 4) ; (3 , 3) ; (4 , 2) ;
(5 ; 1) }
n(A) = 5 ð P(A) = 5/36
B adalah kejadian munculnya mata dadu
berjumlah 10
A = {(4 , 6) ; (5 , 5) ; (6 , 4) }
n(A) = 3 ð P(A) =3/36
A n B = Ø
n(A nB) = 0
Jadi P(A U B) = P(A) + P(B)
= 5/36 + 3/36 = 8/36 = 2/9
b.
Peluang Gabungan Dua Kejadian
Jika A dan B adalah dua kejadian yang
terdapat dalam ruang contoh S, tetapi A dan B dapat terjadi bersama-sama (tidak
saling lepas). Dengan kata lain, dua kejadian A dan B tidak saling lepas jika A
dan B mempunyai titik sampel persekutuan, sehingga A n B ≠ { }
Maka peluang kejadian A n B adalah :
P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A n B)
Contoh :
Sebuah dadu bersisi enam dilemparkan
bersama-sama sekali. Berapa peluang kejadian munculnya bilangan genap atau
bilangan prima.
Penyelesaian :
n(S) = 6
A adalah kejadian munculnya bilangan genap ð
A = {2, 4, 6}
n(A) = 3 ð P(A) = 3/6
B adalah kejadian munculnya bilangan prima ð
A = {2, 5}
n(A) = 2 ð P(A) = 2/6
A n B = { 2 } P(A n B) = 1/6
Jadi P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A n B)
= 3/6 + 2/6 - 1/6 = 4/6 = 2/3
c.
Kejadian saling Bebas.
Menurut pengertian sehari-hari, dua kejadian
dikatakan saling bebas jika terjadinya (atau tidak terjadinya) kejadian
yang satu tidak mempengaruhi terjadinya (atau tidak terjadinya) kejadian yang
lain.
Jika A dan B dua kejadian yang saling bebas
maka :
P(AB) = P(A) . P(B)
Contoh :
Pada percobaan melemparkan sekeping uang logam
sebanyak 3 kali.
A adalah kejadian muncul gambar (G) pada
lemparan pertama.
B adalah kejadian muncul gambar (G) pada
lemparan ke-dua.
C adalah kejadian muncul 2 gambar (G)
berturut-turut.
Tentukan peluang dari: a. P(A n B) b. P(A n C)
Penyelesaian:
S = {(A, A, A) ; (A, A, G) ; ( A, G, A) ; (G,
A, A) ; (A, G, G) ; (G, A, G) ; (G, G, A) ; (G, G, G)} ð
n(S) = 2 3 = 8
A = {(G, A, A) ; (G, A, G) ; (G, G, A) ; (G,
G, G)}
maka n(A) = 4 ð P(A) = 4/8
B = {(G, G, A) ;(G, G, G) ;(A, G, G) ;( A, G,
A)}
maka n(B) = 4 ð P(B) = 4/8
C = { (G, G, A) ; (A, G, G) }
maka n(C) = 2 ð P(C) =2/68
A B = { (G, G, G) ; (G, G, A) } ð
n(A n B) = 2
A
C = { (G,
G, A) } ð
n(A n C) = 1
B
C = { (G,
G, A) ; (A, G, G) } ð
n(B n C) = 2
Jadi
a.
P(A n B) = 2/8 atau
P(A n B) = P(A) .
P(B) = 1/2 . 1.2 = 1/4 ð
A dan B saling bebas.
b.
P(A n C) = 1/8 atau
P(A n C) = P(A) .
P(C) = 1/2 . 1.4 =1/8 ð
A dan C saling bebas
d.
Kejadian Bersyarat (Kondisional).
Peluang seorang siswa yang dipilih secara
acak dari seluruh peserta ujian akhir SMK mendapat nilai 7 untuk matematika
(lulus) berbeda dengan peluang seorang siswa dipilih secara acak dari seluruh
peserta ujian akhir yang mendapat nilai matematika 7.
Dalam kasus ini, kita berbicara tentang
peluang kejadian bersyarat, yaitu Peluang bahwa seorang peserta ujian mendapat
nilai 7 untuk matematika jika diketahui (dengan syarat) peserta tersebut lulus
ujian akhir SMK.
Peluang
kejadian bersyarat didefinisikan:
Jika A dan B kejadian dalam ruang sampel S
dengan P(B) 0, maka Peluang
bersyarat kejadian A dengan syarat B, dinyatakan:
Contoh :
Pada percobaan melempar dua buah dadu (merah
dan putih) satu kali. Jika ditentukan jumlah mata dadu sebanyak-banyaknya 5
atau diberi notasi m + p <= 5, Tentukan
peluang bahwa mata dadu merah menunjukkan 2 atau m = 2.
Penyelesaian:
B = {kejadian m + p <= 5}
=
{(1,1);(1,2);(1,3);(1,4);(2,1);(2,2);(2,3);(3,1);(3,2);(4,1)}
maka n(B) = 10 ð P(B) = 10/36
A = {kejadian m = 2} =
{(2,1);(2,2);(2,3);(2,4);(2,5);(2,6)}
maka
n(A) = 6 ð P(A) =6/36
A n B = {(2,1)
; (2, 2) ; (2, 3)} ð n(A n B) = 3 ð
P(A n B) = 3/36
Simak juga video pembelajaran peluang kejadian majemuk berikut.
Jika kalian sudah mempelajari materi di atas dan memerlukan latihan soal untuk mengasah kemampuan dan mengetahui seberapa jauh pemahaman kalian bisa klik >>>>latihan soal<<<<
Simak juga video pembelajaran peluang kejadian majemuk berikut.
Jika kalian sudah mempelajari materi di atas dan memerlukan latihan soal untuk mengasah kemampuan dan mengetahui seberapa jauh pemahaman kalian bisa klik >>>>latihan soal<<<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar